Deskripsi Masalah
Menikah adalah suatu perkara yang sangat dianjurkan dalam Islam bagi yang telah memiliki syarat-syaratnya. Pernikahan adalah sunnah Rasulullah yang akan menyelamatkan seseorang dari perbuatan tercela. Namun sejak zaman dahulu sampai saat ini masih kita jumpai anggapan dari masyarakat bahwa pernikahan antara anak pertama dengan anak pertama akan berdampak negatif. Konon menurut mitos orang Aceh bahwa pernikahan anak pertama dengan anak
pertama sulit sekali untuk harmonis, bahagia dan dikhawatirkan akan
meninggal sang suami di masa pernikahan mereka masih muda.
Berdasarkan dari anggapan atau mitos diatas bagaimanakah ajaran Islam
menyikapi hal-hal yang berbau adat dan keyakinan yang semacam ini ?
Efek dari Mitos
Sebelum menyebutkan efek negatif dari mitos ini saya ingin menulis sedikit kisah nyata kawan akrab saya agar lebih mengesankan dan sebagai histori bagi kehidupan saya. Pada suatu malam di bulan Ramadhan tahun 2012 teman saya menjumpai saya, sebut saja namanya si MN, ketika itu dia sedang kebingungan menghadapi masalah besar yang sedang mengancam hubungan cinta kasih sang anak muda. Saya bertanya, "ada apa wahai temanku, malam-malam begini kamu rela pergi ke tempatku, ada masalah apa,....MN menjawab, orang tuaku memintaku untuk memutuskan hubungan dengan sang kekasihku, sebut saja namanya WY, padahal kami sudah lama mengikat hubungan cinta, bahkan keluargaku sudah datang menjumpai orang tuanya untuk membicarakan pernikahan, namun pada suatu hari bibikku yang ketika itu tidak datang bersama rombongan mengetahui kalau calon istriku itu adalah anak pertama dan saya juga kebetulan anak pertama, beliau memintaku untuk memutuskan saja, karena banyak hal negatif yang akan terjadi nantinya, katanya. Jadi saya datang malam ini ingin share dan tukar pikiran dengan kamu bagaimana menyikapi masalah ini, apakah saya putuskan saja atau tidak, sebenarnya saya tidak menghiraukan harta saya yang telah habis akibat berpacaran dengan dia, karena harta yang telah habis bukan rezeki saya, yang tertinggal itulah rezeki saya, tapi saya sangat sayang dengan dia. Nah!
Begitulah kawan akibat mitos tersebut ternyata membuat orang jadi masalah dan bisa saja mendahului takdir Tuhan. Oleh karena itu, saya ingin membahas sedikit apakah itu mitos atau sebuah kenyataan dan bagaimana pandangan ajaran Islam menyikapi masalah ini.
Jawaban
Itu semua adalah mitos, banyak fakta tidak sedemikian. Kalau meyakini kejadian baik dan buruk dalam rumah tangga adalah akibat pengaruh pernikahan anak pertama dengan anak pertama maka bisa menjadi kufur, namun kalau terkait secara adat saja serta dimungkinkan kedua hal tersebut tidak menimbulkan keterkaitan sama sekali maka tidak menjadikan kufur.
Referensi Jawaban
Untuk menjadi rujukan masalah ini banyak sekali terdapat dalam kitab tauhid namun untuk saat ini saya hanya menyebutkan dua buah kitab saja.
مسألة) إذا سأل رجل اخر هل ليلة كذا او
يوم كذا يصلح للعقد او النقلة فلا يحتاج إلي جواب لان الشارع نهي عن اعتقاد
ذلك وزجر عنه زجرا بليغا فلا عبرة بمن يفعله. وذكر ابن الفركاح عن الشافعي
انه ان كان المنجم يقول ويعتقد انه لايؤثر الا الله ولكن أجري الله العادة
بأنه يقع كذا عند كذا . والمؤثر هو الله عز وجل. فهذه عندي لابأس فيه وحيث
جاء الذم يحمل علي من يعتقد تأثير النجوم وغيرها من المخلوقات . وافتي
الزملكاني بالتحريم مطلقا. اهـ
“Apabila seseorang bertanya pada
orang lain, apakah malam ini baik untuk di gunakan akad nikah atau
pindah rumah maka pertanyaan seperti tidak perlu dijawab, karena nabi
pembawa syariat melarang meyakini hal semacam itu dan mencegahnya dengan
pencegahan yang sempurna maka tidak ada pertimbangan lagi bagi orang
yang masih suka mengerjakannya, Imam Ibnu Farkah menuturkan dengan
menyadur pendapat Imam syafii : Bila ahli nujum tersebut meyakini bahwa
yang menjadikan segala sesuatu hanya Allah hanya saja Allah menjadikan
sebab akibat dalam setiap kebiasaan maka keyakinan semacam ini tidak
apa-apa yang bermasalah dan tercela adalah bila seseorang berkeyakinan
bahwa bintang-bintang dan makhluk lain adalah yang mempengaruhi akan
terjadinya sesuatu itu sendiri (bukan Allah)” Hal ini dapat dilihat
dalam Ghayat al Talkhis al Murad Hal 206
تحفة المريد ص : 58
فمن
اعتقد أن الأسباب العادية كالنار والسكين والأكل والشرب تؤثر فى مسبباتها
الحرق والقطع والشبع والرى بطبعها وذاتها فهو كافر بالإجماع أو بقوة خلقها
الله فيها ففى كفره قولان والأصح أنه ليس بكافر بل فاسق مبتدع ومثل
القائلين بذلك المعتزلة القائلون بأن العبد يخلق أفعال نفسه الإختيارية
بقدرة خلقها الله فيه فالأصح عدم كفرهم ومن اعتقد المؤثر هو الله لكن جعل
بين الأسباب ومسبباتها تلازما عقليا بحيث لا يصح تخلفها فهو جاهل وربما جره
ذلك إلى الكفر فإنه قد ينكر معجزات الأنبياء لكونها على خلاف العادة ومن
اعتقد أن المؤثر هو الله وجعل بين الأسباب والمسببات تلازما عادي بحيث يصح
تخلفها فهو المؤمن الناجى إن شاء الله إهـ
“Barangsiapa berkeyakinan segala sesuatu terkait dan tergantung pada
sebab dan akibat seperti api menyebabkan membakar, pisau menyebabkan
memotong, makanan menyebabkan kenyang, minuman menyebabkan segar dan
lain sebagainya dengan sendirinya (tanpa ikut campur Allah) hukumnya
kafir dengan kesepakatan para ulama, atau berkeyakinan terjadi sebab
kekuatan (kelebihan) yang diberikan Allah didalamnya menurut pendapat
yang paling shahih tidak sampai kufur tapi fasiq dan ahli bidah seperti
pendapat kaum mu’tazilah yang berkeyakinan bahwa seorang hamba adalah
pelaku perbuatannya sendiri dengan sifat kemampuan yang diberikan Allah
pada dirirnya, atau berkeyakinan yang menjadikan hanya Allah hanya saja
segala sesuatu terkait sebab akibatnya secara rasio maka dihukumi orang
bodoh atau berkeyakinan yang menjadikan hanya Allah hanya saja segala
sesuatu terkait sebab akibatnya secara kebiasaan maka dihukumi orang
mukmin yang selamat, Insya Allah" (Tuhfah Al-Muriid 58).
Diskusi lebih lanjut
Sebagian masyarakat menganggap itu bagian dari nasehat agar lebih berhati karena pernikahan tersebut bukan berdampak negatif, tapi biasanya anak pertama punya sifat egois yang tinggi, jadi kalau keduanya sama-sama "egois" terus siapa yang mau mengalah.
Sedangkan sebagian masyarakat yang lain menganggap itu akibat dari cara berfikir Generalis.
Berfikir generalis itu seperti ini: orang Sunda sifat dan
sikapnya begini, orang Batak begitu, orang Jawa begini, orang Aceh
begitu. Begitu pula dengan anggapan tentang sifat dan sikap anak
pertama, sifat dan sikap anak kedua, ketiga, dst. Padahal bukankah sifat
dan sikap manusia itu berbeda satu sama lain? Perbedaan sifat
didasarkan pada gen masing-masing orang tuanya, sementara sikap
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman individu selama hidup.
Dampak baik atau buruk sangat bergantung pada tingkat pengetahuan dan pengalaman masing-masing individu. Pasangan yang memiliki tingkat pengetahuan dan pengalaman yang selevel, biasanya tidak memiliki masalah dalam menjalani hubungan. Tetapi itu tidak mutlak, karena kunci kelanggengan sebuah hubungan terletak pada intensitas dan kualitas komunikasi yang terjalin di antara keduanya. Rumah tangga akan harmonis bila saling menghargai, membantu, menutupi kekurangan dan selalu menjalin komunikasi yang sehat.
Kuala Lumpur, 12 Oktober 2012
Dampak baik atau buruk sangat bergantung pada tingkat pengetahuan dan pengalaman masing-masing individu. Pasangan yang memiliki tingkat pengetahuan dan pengalaman yang selevel, biasanya tidak memiliki masalah dalam menjalani hubungan. Tetapi itu tidak mutlak, karena kunci kelanggengan sebuah hubungan terletak pada intensitas dan kualitas komunikasi yang terjalin di antara keduanya. Rumah tangga akan harmonis bila saling menghargai, membantu, menutupi kekurangan dan selalu menjalin komunikasi yang sehat.
Kuala Lumpur, 12 Oktober 2012
By. Salmankluet





Mitos zaman dulu memang telah meracuni pikiran2 orang tua kita, terlebih orang tua yang belum pernah merelakan dirinya untuk menerima perkembangan zaman saat ini. sulit untuk merubah sugesti semacam ini namun pemahaman ini jelas sangat menyesatkan apalagi memponis sesuatu yang mutlak harus dipercayai.. bener2 telah mendahului takdir... Artikelnya mantap
ReplyDeleteJadi reperensinya jelas dan bisa jadi bahan dakwah bagi kaum ibu dan bapak yg masih mempercayai mitos yg tidak jelas asal usulnya..:)
Jadi inget dulu.. pernah diputusin gara2 orang tuanya ga setuju anaknya pacaran ma orang sunda krn dia orang jawa...
ReplyDeleteTp alhamdulila sekarang sudah nikah sm orang makasar n sama2 anak pertama..
ga terjadi apa2 n selalu harmonis..
Moga sampai tua n ajal menjemput amiiiiin...
Mohon maaf. Cuma membetulkan. Bukan makasar tapi makassar
DeleteSampai sekarang apa mas
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletewah bagus nih, Fakta Anak Kedua juga bisa dijadikan bahan acuan :) nice share ya gan :)
ReplyDeleteYa allah saya harus gimana?? Di sisi lain saya ragu dengan mitos ini, tpi di sisi lain saya juga tdk ingin mngecewakan pasangan saya,
ReplyDeleteSaya harus gimana, krna ank prtama dan prtama
saya juga mengalami hal serupa saya d suruh ibu saya untuk menjahi kekasih saya sebab saya dan kekasih saya sama2 anak pertama ,, itu beneran hanya sugestikan hanya mitos
ReplyDeleteRejeki, jodoh, hidup dan mati, hnya milik dan kehendak Alloh SWT... Jgn percaya dgn hal2 yg g jelas.. Alias mitos...
DeleteRejeki, jodoh, hidup dan mati hanya milik Allah SWT ..
ReplyDeleteRejeki, jodoh, hidup dan mati hanya milik Allah SWT ..
ReplyDeleteApakah Anak pertama menikah dengan anak pertama dan memiliki calon menantu anak pertama di perbolehkan dalam ajaran islam,,? dalam adat jawa mengapa tidak di perbolehkan? apakah harus mengikuti adat jawa? atau ajaran islam?
ReplyDeleteapakah Rosulullah melarangnya? jika Rosulullah tidak mengajarkan Hal tersebut? mengapa sebagian dari orang islam melakukan adat tersebut?
tolong di jawab ,, saya butuh bantuan ,,
Katanya anak pertama g boleh sama anak pertama, pamali sering bertengkar dst. Sampe sekarang rumah tangga temen saya adem ayem. Pdhl sama2 anak pertama.
ReplyDeleteMaaf boleh tanyah saya, saya sama Pacar saya anak pertama tapi katanya tidak boleh sedangkan bapak saya juga anak pertama katanya juga ngak boleh pamali, na pertanyaan saya apa saya harus berpisah sama pacar saya, padahal saya cinta tulus sama dia, tapi takut soalnya bpk saya dan saya anak pertama malah pcar saya juga anak pertama, itu bagaimana ya, Bantu Jawab ya.
ReplyDeletePasrah sama Alloh Gk usah berpikir yg negatif hehe semua.x milik Alloh
DeleteSaya anak pertama....
ReplyDeletedan pacar saya jg anak pertama
Kami sdh brjanji dan spkat utk sgera mnikah .....
Tp dlm bbrp hari ini sy sdh mlai ragu2 tkut tak bahagia nntinya...
karna sy sring dngar klw anak bru bnar2 akn bahagia klw kwin sm anak trakhir.....
jd saya pun skrg dh mndekati anak trakhir dia pun bersiap sedia saat saya pura2 pancing ajak nikah....
ksimpulan@ skrg calon psngan sy sdh ada dua yg 1 anak prtm yg satunya lagi anak trakhir...
ktiga2nya kami ini satu kampung dan mmg dah sling knal dr kcil...
tp fiantara kduanya sy lbih suka anak yg pertama tsb...
Dr sgi krakter /prinsip byk ksamaan mmg srasa ccok sangat..
Sy jd glisah dan bingung skrg....
tlg ksih sarannya y plishh..
Saya dan pasangan saya anak pertama .saya suka sedih jika hal2 buruk menipa saya dan pasangan saya suatu saat nanti kata ya klu anak pertama sma anak pertman nikah bakal ada yang mati salah satu .
ReplyDeletePdhl huhnganku ma dia udah 2 tahun lebih ...
Tlog kasih sarannya
Ya, ini adalah giliran saya untuk sebuah kesaksian. Giliranku menjadi bahagia. Terimakasih kamu memuja manusia kebijaksanaan dan kekuatan Pastor Okosu. Saya melihat berbagai kesaksian tentang karya bagus Anda tentang bagaimana Anda menyelamatkan perkawinan dan hubungan yang rusak, membuat orang kaya dan kaya, bagaimana Anda menyembuhkan penyakit yang berbeda. Saya memberi Anda sebuah persidangan dan ya Anda tidak mengecewakan saya. Dia membantu saya memenangkan Lottery dan mengembalikan suami saya ke rumah setelah 4 tahun meninggalkan saya tanpa alasan yang bagus. Saya bangga bahwa saya mengambil langkah berani dari Pastor Okosu yang diadili. Terima kasih untuk tidak mengecewakan saya Saya akan terus berbicara tentang perbuatan baik Anda kepada orang-orang di dunia ini. Dan saya berdoa, Tuhan yang baik akan terus menggunakan Anda untuk membantu orang-orang dengan masalah mereka. Anda juga bisa menghubungi Dr Okosu hari ini untuk solusi masalah apa pun, baik fisik, spiritual, hubungan keuangan atau masalah perkawinan atau bahkan masalah medis dan saya tahu bahwa Dr Okosu tidak akan gagal karena dia juga tidak mengecewakan saya. Ini adalah kontaknya.
ReplyDeleteEmail: drokosu01@gmail.com atau nomor solusinya +2348119663571.
Nama saya Sara dan Namanya adalah Dr Okosu tapi saya memanggilnya Pastor Okosu karena dia seperti ayah bagiku. Terima kasih bapak saya selamanya bersyukur
Minta solusinya nih
ReplyDeleteIni saya anak pertama, dan pacar saya anak ketiga, menurut adat jawa katanya ga boleh melangsungkan pernikahan karena dinamakan "lusan" telu pisan. Dan dari pihak keluarga dari pacar saya itu percaya bgt sama mitos" itu.padahal aku sama pacar aku udah sama-sama cocok bgt.😓
Huhuhuuuuu hiks! Mungkin ini alasan kenapa gebetan saya yg dari kota persis di deskripsi bilang bahwa kita akan berjauhan karena keadaan. Keadaan inikah? Sedih ya allaaaaah
ReplyDeleteDi tahun 2020 ini
ReplyDeleteAku anak pertama vs anak pertama akan menikah